Sentimen
Positif (96%)
11 Des 2022 : 20.35
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Senen, Yogyakarta

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

JIAF 2022 Digelar, Hapus Stigma Diskriminasi Kaum Marjinal di Yogya

11 Des 2022 : 20.35 Views 20

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

JIAF 2022 Digelar, Hapus Stigma Diskriminasi Kaum Marjinal di Yogya

YOGYA - Jogja Inclusion Art Festival (JIAF) 2022 yang diinisiasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY bekerjasama dengan berbagai organisasi dan komunitas di Yogyakarta digelar, Jumat (9/12/2022) di Museum Sandi.

Festival ini menyuguhkan berbagai forum diskusi dan lokakarya oleh berbagai organisasi/komunitas, ragam seni pertunjukan, dan pameran produk/karya ragam komunitas.

Vella Massardi, relawan PKBI DIY mengatakan JIAF menjadi ruang untuk membangun cara pandang inklusi dan mengembangkan nilai-nilai yang lebih berempati terhadap komunitas marginal. Komunitas-komunitas ini terpinggirkan dari kebijakan dan diharapkan bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan ukuran dasar keadilan dan kesetaraan.

“Kami sedang bekerja untuk menumbuhkan penghapusan stigma, diskriminasi dan kekerasan yang didasarkan pada kondisi kekerasan terhadap anak, perempuan, transpuan, pemenuhan hak disabilitas, lansia,  kelompok rentan dan marjinal lainnya. Mereka punya hak yang sama dalam pembangunan manusia, pun semestinya mendapatkan kesempatan dan kesetaraan,” ungkap Vella.

Sementara, Budhi Hermanto, Pjs Direktur PKBI DIY menyebutkan bahwa Jogja Inclusion Art Festival merupakan upaya mengenalkan gagasan inklusif dalam arti yang luas. JIAF menjadi upaya riil untuk meningkatkan pemahaman, membangun perspektif  yang lebih baik dalam penerimaan Anak Yang berhadapan Dengan Hukum (ABH), membangun perspektif nonbinary terhadap transgender, mendorong kebijakan yang memiliki perspektif keadilan dan perlindungan bagi anak, perempuan, lansia, warga miskin, juga penyandang disabilitas.

"Kami juga mengundang dan melibatkan berbagai komunitas seniman di Jogja, seperti Forum Aktor Yogyakarta, sanggar-sanggar tari dari berbagai komunitas, Difabel art community, komunitas jazzmben senen, dan komunitas lainnya. Semoga dengan semakin banyak pelaku budaya di Yogyakarta terlibat dalam festival ini bisa mendorong Yogyakarta menjadi kota yang ramah bagi semua orang, berbudaya dalam makna yang utuh penuh tepo saliro, memayu hayuning bawana,” terang Budhi.

Selama dua hari penyelenggaraan festival, PKBI DIY bekerjasama dengan Save The Children, Sonjo, dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta juga menyelenggarakan kegiatan vaksinasi covid-19 untuk menyasar para lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Vaksinasi yang disediakan untuk vaksin 1-2 hingga vaksin booster 3-4 untuk para lansia dan penyandang disabilitas, agar mereka terlindung dari covid-19. Pengunjung bisa pula membeli berbagai produk yang ditawarkan selama festival. (Fxh)

Sentimen: positif (96.8%)