Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Malang
Deretan Contoh Naskah Pantomim, Cocok untuk Ditampilkan Saat Pentas Seni Sekolah
iNews.id
Jenis Media: Nasional

JAKARTA, iNews.id - Inilah deretan contoh naskah pantomim dalam berbagai tema. Contoh berikut berisi alur cerita yang akan digambarkan oleh aktor di depan penonton dengan gerak tubuh tertentu.
Untuk membuat naskah seperti pada contoh berikut, setiap orang perlu menyusun alur yang menarik terlebih dahulu, Alur menarik tersebut biasanya berasal dari peristiwa yang ada di sekeliling atau yang pernah dijumpai sehari-hari.
Adapun tiga contoh naskah pantomim yang perlu disimak adalah sebagai berikut.
Contoh naskah pantomim tentang pedagang balon
Seorang penjual balon masuk ke dalam panggung sambil naik sepeda. Si penjual melambaikan tangan ke arah penonton. Setelah itu sampailah pada sudut jalan. Si penjual balon sambil menunggu pembeli dia meniup balon-balon itu satu persatu untuk dijual. Setelah membereskan balon dagangannya dia lalu menjajakan balonnya.
Waktu berlalu, tetapi tidak satu pun ada yang membeli, penjual balon sedih hatinya. Dia lalu berdoa memohon supaya ada pembeli. Tidak berapa lama datang pembeli, penjual balon senang melayani dengan gembira.
Semakin lama semakin banyak pembelinya, sang penjual mulai kewalahan dengan permintaan yang aneh-aneh dari para pembeli: ada yang minta balonnya ditiup lebih besar, ada yang minta balonnya ditukar, ada yang minta talinya dipanjangkan.
Si penjual balon mulai marah dan mengusir para pembelinya. Begitu sadar dia menyesal, bahwa dia telah berbuat tidak baik terhadap orang lain yang telah memberinya rezeki. Dengan wajah sedih dan kecewa dia berdoa mohon ampun kepada Tuhan, lalu meniup kembali balon-balon itu hingga banyak sekali.
Tanpa sadar, balon yang tertiup sudah banyak hingga membuat si penjual balon terbawa oleh balon-balon dan terbang tinggi melayang hingga silam di balik panggung. Selesai
Contoh naskah pantomim tentang sekolah
Suatu malam, Adi sedang belajar matematika. Dengan serius dia menghitung soal-soal pekerjaan rumahnya. Tak terasa hari sudah mulai larut malam. Mungkin karena sulitnya soal, Adi berpikir keras, hingga akhirnya dia tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi.
Pagi menjelang, tiba-tiba Adi bangun dan tersentak kaget. Jam weker di meja belajarnya sudah menunjukkan pukul 06.30. Terlambat, pikir Adi. Dengan terburu-buru dia pergi ke kamar mandi, tak lupa gosok gigi, dan karena sudah terlambat Adi hanya cuci muka saja.
Kemudian dia berganti pakaian dengan seragam sekolahnya.
Waduh, sudah jam 06.30 lewat! Dengan lebih cepat lagi, dia mengambil tas sekolahnya, menyambar sepeda pancalnya, lalu berangkat dengan cepat.
Di perjalanan Adi ngebut. Salip kanan, salip kiri, meluncur dengan cepat, tapi tak lupa menyapa tetangga. Tiba-tiba ada penyeberang jalan, dia mengerem mendadak sepedanya. Namun, untung tak dapat diraih, malang menimpanya. Tabrakan tak bisa dihindari.
Adi jatuh bergulung-gulung, tapi anehnya dia tidak apa-apa, luka pun dia tidak merasa, sepedanya juga baik-baik saja. Dia langsung bangun dan mengambil sepedanya. Sembari membungkuk-bungkuk, dia meminta maaf dan menjelaskan mengapa terburu-buru; karena terlambat ke sekolah.
Editor : Komaruddin Bagja
Bagikan Artikel:
Sentimen: negatif (100%)