Sentimen
Positif (88%)
28 Nov 2022 : 23.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukabumi, Bangka

Tokoh Terkait
Chang Hwee Nee

Chang Hwee Nee

Indonesia ‘Tak Diajak', Singapura dan 3 Negara Lain Daftarkan Kebaya sebagai Warisan Budaya ke UNESCO

28 Nov 2022 : 23.36 Views 17

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Indonesia ‘Tak Diajak', Singapura dan 3 Negara Lain Daftarkan Kebaya sebagai Warisan Budaya ke UNESCO

PIKIRAN RAKYAT – Tanpa Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand berbondong-bondong mendaftarkan kebaya sebagai daftar warisan budaya takbenda kepada UNESCO. Dalam upaya pengakuan multinasional, keempat negara itu saling bahu membahu mengklaim kebaya sebagai milik bersama. Di sisi lain, Indonesia sebagai bangsa yang kental dengan kultur kebaya sejak zaman dulu justru absen dalam program kolaborasi antar negara serumpun ini. Diketahui pada Rabu, 23 November 2022, The National Heritage Board (NHB) di Singapura mengkonfirmasi negara mereka dan tiga lainnya akan mendaftarkan kebaya pada UNESCO. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari the Straits Times, ini akan menjadi kali pertama Singapura mengajukan nominasi multinasional untuk Perwakilan Warisan Budaya Takbenda. Adapun penyerahannya kepada UNESCO akan dilaksanakan pada Maret 2023 mendatang. Baca Juga: Jelang Keputusan UMP 2023, Serikat Pekerja Temui Ridwan Kamil Menurut media lokal, telah disepakati bersama bahwa Kebaya merupakan pakaian tradisional wanita yang populer di wilayah Asia Tenggara. NHB menegaskan, kebaya bisa menjadi representasi sekaligus bentuk perayaan kultur milik Singapura dan kawasan sekitarnya. “(Kebaya) mewakili dan merayakan sejarah bersama di wilayah tersebut, mempromosikan pemahaman lintas budaya dan terus hadir, secara aktif diproduksi dan dikenakan oleh banyak komunitas di Asia Tenggara,” kata CEO NHB Chang Hwee Nee. “Kebaya telah dan terus menjadi aspek sentral dalam representasi dan tampilan warisan budaya serta identitas Melayu, peranakan dan komunitas lainnya di Singapura,” ucap dia lagi. Dia melanjutkan, pakaian khas ini merupakan bagian integral dari warisan Singapura, sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan hubungan lintas Asia Tenggara dan dunia. Baca Juga: Gempa Darat Guncang Sukabumi Minggu Pagi NHB lebih lanjut menjelaskan, mulanya Malaysia lah yang mengusulkan dan mengoordinasikan nominasi multinasional serta gagasan soal kebaya. Pendaftaran secara berbondong-bondong ini sebelumnya telah dibahas sebagai bagian dari rangkaian rapat kerja di antara sejumlah negara pada 2022. NBH menegaskan Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand setuju untuk bekerja sama dalam nominasi kebaya ini. Kendati dimulai dengan 4 negara, keempatnya sangat menyambut hangat jika ada negara lain yang hendak bergabung dalam nominasi serupa. Baca Juga: Helikopter Polri Hilang Kontak di Perairan Kepulauan Bangka Belitung, Pencarian Dilakukan Besok Hingga berita ini dibuat, belum ada komentar apapun dari pihak pemerintah terkait absennya Indonesia dari pendaftaran kebaya oleh empat negara Asia Tenggara kepada UNESCO. Sementara itu, berbagai kegiatan untuk meraih dukungan nominasi telah dilakukan NHB sepanjang tahun. Agustus dan Oktober lalu, misalnya. NHB melakukan enam kelompok diskusi dengan banyak pihak yang saling berkesinambungan. Lalu disusul acara tanggal 1-3 November 2022, perwakilan NHB menghadiri kegiatan dukungan nominasi kebaya di Port Dickson, Malaysia. ***

Sentimen: positif (88.6%)