Sentimen
Positif (100%)
25 Nov 2022 : 08.45
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Institusi: UNPAD

Kab/Kota: Cianjur

Gempa Cianjur dan Falsafah Sunda Singer-Saigel, Penggalangan Bantuan Janganlah Dipelintir

25 Nov 2022 : 08.45 Views 10

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Gempa Cianjur dan Falsafah Sunda Singer-Saigel, Penggalangan Bantuan Janganlah Dipelintir

PIKIRAN RAKYAT – Gempa bumi di Cianjur mengundang kepedihan mendalam. Tanpa diminta, penggalangan bantuan pun mengalir ke sejumlah posko.

Bukan saja dari politisi yang akan berebut takhta 2024, tetapi juga dari masyarakat, media, pebisnis, serta akademisi.

Boleh jadi, musibah telah melahirkan simpati dan empati antarsesama. Tidak hanya Cianjur, sejumlah tempat yang terkena longsong dan banjir pun mengundang penggalangan bantuan tanpa melihat ikatan agama atau entis.

Hal itu menunjukkan bahwa solidaritas antarsesama di Indonesia masih terbangun. Bukan untuk diarahkan pada kepentingan sesaat, tetapi digiring untuk menolong sesama yang sedang kesulitan atau tertimpa duka.

Singer

Bisa saja ikatan tersebut memudar akibat dorongan kepentingan yang membungkus kepedulian sesama. Mungkin juga ada sejumlah tayangan hoaks yang mendramatisasi kejadian.

Boleh jadi, ada perilaku segelintir figur publik yang memancing di air keruh demi tujuan yang dibutuhkannya. Bisa jadi, ada domba yang hatinya musang.

Dengan demikian, dalam sejumlah bencana, ada bantuan yang diingini untuk diserahkan langsung kepada korban atau mengundang sejumlah lembaga guna mengelola bantuan.

Agaknya, nurani sejumlah pihak perlu dikelola secara jernih dan amanah. Pemerintah pastilah sosok yang tepat untuk melakukannya. Sebagai pelayan publik, kelompok ini menjadi navigator sekaligus katalisator untuk mengembangkan dan mengkreasikan solidaritas agar tidak memudar.

Kekokohan pemimpin dengan courage, seperti Snyder (1994) tuliskan, menjadi pemandu kepercayaan publik untuk mempercayakan pemenuhan kebutuhannya kepada birokrasi di dalamnya.

Sutor (1991) memandang perlunya modalitas agar kepercayaan publik dapat dirawat. Netralitas menjadi aspek penting di dalamnya. Birokrat tidak boleh memihak serta memanfaatkan situasi dalam pelayanannya untuk meraih keuntungan secara keliru.

Tatkala mendapat kepercayaan dalam melaksanakan amanah, termasuk dari masyarakat, akuntabilitas perlu dirawat cermat agar tidak terjadi perkeliruan di dalamnya.

Untuk itulah transparansi perlu dijalankan konsisten agar pihak-pihak terkait terus memberikan kepercayaannya.

Tidak mudah melaksanakan itu semua. Pastilah membutuhkan ke-singer-an. Singer untuk mencari momentum bertindak dan memutuskan langkah yang harus dijalankan.

Tidak heran bahwa dalam membuat keputusan, ada data/informasi yang diperlukan. Tidak mustahil pula hal itu berdatangan dari sejumlah pihak yang tulus, juga yang bulus.

Kecermatan menyisit kejernihan input menjadi penting agar keputusannya tidak salah. Tidak salah jika untuk melakukan hal tersebut memerlukan composure seperti yang Borstein (1996) sebutkan.

Saigel

Jalinan komunikasi dengan seluruh stakeholder menjadi penting. Pemerintah sebagai leader patut menggalang akademisi dan komunitas.

Akademisi penting untuk mencermati secara ilmiah berbagai hal agar tidak kabobodo tenjo. Peran pentingnya harus menonjol dan tidak boleh dikalahkan konten-konten yang cenderung banyak disukai peminatnya.

Sebagai pemimpin keilmuan, kemampuan mencerahkan masyarakat perlu terus diulik sehingga dapat lebih bermanfaat.

Komunitas pastilah pihak yang suaranya dapat menenteramkan semua. Kegaduhan yang dialami selama ini akibat hiruk pikuk pertarungan kepentingan harus dapat diredakan oleh kepentingan bersama dalam bermasyarakat dan bernegara menuju baldatun toyyibatun warabbun ghafur.

Tatkala perseteruan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) masih berkembang, pertanda pekerjaan rumah bersama belum selesai.

Agamawan pastilah aktor penting dalam komunitas bersama budayawan. Ia harus mampu memberikan pemahaman toleransi yang cerdas agar semua bisa hidup berdampingan dan saling menolong dalam berbagai situsi dan kondisi.

Bisnis pun menjadi penting digalang agar tidak memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada untuk meraih profit.

Melalui pemberitaan media, semua hal diungkapkan agar diketahui dan disikapi bersama. Untuk itu, dalam situasi buruk, tidak boleh ada yang eksploitasi guna kepentingan konten yang berujung kepanikan berkepanjangan.

Tanggung jawab sosial perlu ditanamkan di semua lini agar semua singer dalam menyikapi berbagai kemungkinan.

Gempa Cianjur telah menunjukkan betapa solidaritas anak bangsa sangatlah besar. Semuanya perlu dirawat dan dijaga agar tetap menjadi kekuatan bangsa yang perkasa. Bukan menjadi peluru untuk ditembakkan secara membabi buta demi kepentingan tertentu.

Pentahelix bertugas memanfaatkan solidaritas tersebut agar tetap hadir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga semua pihak bisa saigel menyikapi fenomena yang berkembang serta potensi bencana dalam segala bentuk dan manifestasinya. (Asep Sumaryana, Kepala Departemen Administrasi Publik FISIP Unpad)***

Sentimen: positif (100%)