KBRN, Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat tidak khawatir dengan adanya gempa susulan karena kekuatan yang sudah melemah. BMKG memprediksi intensitas gempa akan hilang dalam waktu empat hari ke depan.

"Meskipun data termonitor pukul 17.00, gempa susulannya sudah terjadi 145 kali, namun tidak perlu dicemaskan. Karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan yang bisa mencatat adalah alat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers perkembangan gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022).

"Ada beberapa dirasakan, yang tercatat paling besar gempa susulannya magnitudo 4,2 dan paling kecil 1,2. Sehingga BMKG memperhitungkan kurang lebih empat hari lagi Insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang Insya Allah berhentilah," ujar Dwikorita. 

Namun, Dwikorita mengingatkan, dengan memasuki musim hujan untuk mewaspadai potensi-potensi bencana banjir bandang. Hal itu dipicu akibat tertahanya air di gundukan material rontokan lereng akibat gempa.

"Material-material tersebut dapat membendung lembah sungai dilereng atas. Apabila hujan turun terus menerus akhirnya bendung air hujan mendesak onggokan tanah longsor tadi akhirnya jebol sebagai banjir bandang,: ujarnya.

"Hal tersebut juga terjadi saat peristiwa gempa di Palu dan juga gempa di Sumatera Barat di Pasaman. Jadi langkah mendesak itu adalah mengendalikan onggokan tanah material ataupun kayu-kayu yang menutupi aliran sungai di lereng," ucapnya.