Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Kemayoran, Yogyakarta
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Mentan Syahrul dan Gubernur Khofifah Terima Penghargaan dari Perpustakaan Nasional
Krjogja.com
Jenis Media: News

Mentan Syahrul dan Gubernur Khofifah Terima Penghargaan dari Perpustakaan Nasional
Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2022 dari Perpustakaan Nasional. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mendapat penghargaan untuk Kategori Pejabat Publik, sementara Khofifah Indar Parawansa, M.Si mendapatkan penghargaan untuk Kategori Lifetime Achievement.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DI Yogyakarta Dra. Monika Nur Lastiyani, M.M juga mendapatkan penghargaan untuk kategori pejabat publik. Adapun pemberian penghargaan yang bertajuk Gemilang Perpustakaan Nasional, berlangsung megah digelar di Integrity Convention Centre (ICC) Kemayoran, pada Senin malam, (14/11/2022).
Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2022 yang diberikan antara lain kategori pejabat publik, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, buku (pustaka) terbaik dan lifetime achievement. Sedangkan penerimanya diberikan kepada perseorangan, kelompok atau lembaga yang telah berhasil memprakarsai, mendorong, serta melakukan kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi di Indonesia.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando pada malam penghargaan tersebut mengatakan, Mentan Syahrul dan Gubernur Jatim Khofifah mendapat penghargaan tersebut karena dianggap berkontribusi besar terhadap perkembangan perpustakaan dan dukungan penguatan literasi. Dikatakan, penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka hanyalah tropi dan sertifikat, namun kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya.
Terlebih di masa pandemi Covid-19 dimana banyak masyarakat terdampak secara ekonomi, program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial justru berhasil menjadi solusi atas persoalan kesejahteraan yang dialami masyarakat. Di sini masyarakat diajak untuk sama-sama berpikir kreatif, berbagi pengalaman, berkreasi menciptakan produk yang bernilai, memiliki jiwa entrepreneur, dan berlatih keterampilan soft skill sehingga bisa berdaya meski di tengah kondisi pandemi.
”Seluruh perpustakaan di Indonesia selama hampir satu dekade telah mengimplementasikan prinsip-prinsip inklusivitas yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan atau ekonomi,” tambah Syarif Bando.
Seiring peradaban zaman dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, paradigma perpustakaan pun ikut menyesuaikan. Mayoritas peran perpustakaan saat ini adalah bagaimana melakukan transfer of knowledge (transformasi pengetahuan) dengan memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat, tanpa menanggalkan peran alami perpustakaan sebagai penghimpun karya cetak dan karya rekam manusia.
Lebih lanjut Syarif Bando mengatakan mencerdaskan anak bangsa dan memberdayakan masyarakat, ada peran lain yang tidak bisa diabaikan perpustakaan, yaitu sebagai fungsi pelestari naskah. Oleh karena itu, di tahun ini kembali Perpusnas mengusulkan tiga naskah kuno sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON). Ketiga naskah tersebut adalah Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian, Syair-Syair Hamzah Fansuri, dan Tambo Tuanku Imam Bonjol.
Di rencanakan pada tahun 2023, ketiga naskah tersebut juga diajukan menjadi Ingatan Dunia atau Memoy of the World (MoW). Sementara itu, Khofifah menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ini berarti apa yang dilakukan selama ini di apresiasi. (*)
Mentan Syahrul dan Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Dari Perpustakaan Nasional
Sentimen: positif (100%)