FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang menggodok empat skenario pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Total ada empat skenario yang dipersiapkan. Empat skenario itu disusun berdasar jumlah personel ASN yang nanti diboyong ke Kalimantan.

Empat skenario itu dipaparkan Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas di kompleks Istana Wakil Presiden di Jakarta kemarin (16/11). ”Sudah ada skenario yang kami laporkan ke Bapak Presiden. Ada skenario 5.000 (pegawai), 10 ribu, 60 ribu, dan 100 ribu. Tergantung (kesiapan) lokasi di sana,” kata mantan bupati Banyuwangi itu.

Dia menjelaskan, dari empat skenario tersebut, sampai sekarang belum diputuskan. Presiden masih menghitung skenario mana yang akan diambil. Sebab, pengambilan keputusan akan disesuaikan dengan tempat tinggal dan kantor ASN. Pemerintah juga bakal menerapkan sistem kantor sharing atau kantor bersama. Sistem kantor sharing dilakukan dengan layanan program digital.

”Tentu mereka (ASN) yang terkait dengan kebijakan langsung akan pindah ke sana. Tetapi, yang terkait pelayanan publik akan pindah bertahap,” jelasnya. Azwar mengatakan, pemerintah tidak hanya mengkaji skema pindahan ASN secara fisik. Tetapi, juga sedang dibahas skema insentif bagi ASN yang diboyong ke IKN.

Kementerian PAN-RB juga belum sampai pada aturan sanksi bagi ASN yang menolak pindah ke IKN. Seperti diketahui, sejumlah ASN yang bekerja di Jakarta memilih pindah ke instansi Pemda DKI Jakarta atau sekitarnya. Hal itu mereka lakukan untuk menghindar dari instruksi pindah ke IKN. (jpg/fajar)