PIKIRAN RAKYAT - Direktur utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah harus segera mengimpor beras.

Pasalnya, stok cadangan beras pemerintah dilaporkan menipis dan dikhawatirkan tidak mampu memenuhi target.

Budi Waseso alias Buwas menegaskan bahwa target pemenuhan stok CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir 2022 dipastikan tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan serapan dalam negeri lantaran pasokan yang rendah karena penurunan produksi.

Saat ini, stok CBP di gudang Bulog hanya mencapai 651.000 ton dari target Rp1,2 juta ton.

Budi Waseso mengatakan sulitnya memenuhi stok CBP dengan target 1,2 juta ton karena kesulitan mendapatkan beras atau gabah di tingkat produsen karena keterbatasan pasokan di tingkat penggilingan maupun petani.

Baca Juga: KTT G20 Suguhkan Tari Pendet Berulang Kali, Erick Thohir Ungkap Penari Cilik yang Tampil

"Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun. Karena di beberapa wilayah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga akan memengaruhi jumlah yang akan panen," kata Buwas, saat rapat bersama Komisi IV DPR RI, Rabu 16 November 2022.

Di sisi lain, Buwas mengatakan Bulog telah membeli beras komersial dengan harga yang lebih tinggi.

Akan tetapi, itu masih belum mencukupi pemenuhan stok CBP.

Kata Menteri Pertanian

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan stok pasokan beras aman sehingga tidak perlu melakukan impor.

Disebutkan Mentan Syahrul, Kabupaten Kolaka Timur di Sulawesi Tenggara adalah contoh panen raya yang mampu membuat stok beras aman hingga tak perlu impor.

"Semua udah panen, semua udah kelebihan stok (beras)," ujar Mentan memaparkan.

"Oleh karena itu, saya kira, kita nggak gila lah mengatakan masih perlu impor, sementara panen rakyat, siapa nanti yang beli," ujarnya menambahkan, pada Minggu, 5 November 2022.***