Lagi-lagi Pecahan Roketnya Hantam Bumi, China Menganggapnya Peristiwa Wajar
Rmol.id
Jenis Media: Nasional

Komando Luar Angkasa Amerika Serikat bahkan ikut bersuara atas peristiwa itu.
"Sebongkah sampah antariksa seberat 23 ton kembali memasuki atmosfer di bagian selatan-tengah laut tepat setelah pukul 6 pagi," kata mereka dalam sebuah posting di Twitter tak lama setelah sampah luar angkasa itu jatuh.
Ini bukan kali pertama roket China menghantam Bumi.
Juli 2022, perancang roket di China melakukan pendaratan tak terduga, di mana bagian lain dari roket Long March 5B jatuh di Samudra Hindia.
Sebelumnya pada Mei 2021, sebuah roket pendorong China juga jatuh kembali ke Bumi, menyebabkan kerusakan properti di Semenanjung Arab.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian bersikeras bahwa puing-puing ruang angkasa yang jatuh dari roket Long March 5B, yang diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa Tiangong itu adalah peristiwa yang wajar.
"Saya ingin menekankan bahwa China selalu melakukan kegiatan penggunaan luar angkasa secara damai sesuai dengan hukum internasional dan praktik internasional - masuknya kembali roket tahap terakhir adalah praktik internasional," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan roket itu dirancang dengan teknologi khusus yang memungkinkan sebagian besar komponennya terbakar dan hancur selama proses masuk kembali, menciptakan peluang tipis untuk membahayakan aktivitas penerbangan dan di darat.
Sentimen: negatif (99%)