Sentimen
Negatif (100%)
25 Okt 2022 : 09.48
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Pasukan Keamanan Iran Menembakkan Gas Air Mata di Dekat Sekolah

25 Okt 2022 : 09.48 Views 12

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Pasukan Keamanan Iran Menembakkan Gas Air Mata di Dekat Sekolah

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Iran menembakkan gas air mata di dekat sekolah perempuan di Teheran pada Senin, 24 Oktober 2022. Kementerian Pendidikan Iran menyatakan beberapa siswa dirawat oleh layanan darurat karena penurunan tekanan darah, tetapi membantah pasukan keamanan telah memasuki sekolah.

Baca: PM Inggris Rishi Sunak Lebih Kaya dari Raja Charles, Hartanya Rp 12,8 Triliun

Video yang beredar di media sosial menunjukkan pasukan keamanan bersenjata lengkap berada di luar sekolah. Satu klip menunjukkan mereka mengendarai sepeda motor dan menembakkan setidaknya satu tabung gas air mata. Kantor berita Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian rekaman tersebut.

Kementerian Pendidikan Iran menyatakan terjadi bentrokan di sekolah menengah perempuan Teheran antara anggota staf sekolah, siswi, dan orang tua setelah kepala sekolah berkukuh memeriksa ponsel para siswi.

Akun Twitter aktivis yang banyak pengikutnya, Tasvir1500, menyatakan pasukan berseragam menyerang sekolah dan setidaknya satu siswi terluka, tetapi polisi kota membantahnya.

“Setelah berita konflik di dekat sebuah sekolah menengah, polisi dikirim ke daerah itu dan menyelidiki masalah yang ternyata merupakan perkelahian antara sejumlah preman,” kata polisi Teheran, menambahkan polisi telah menangkap penghasutnya.

Kerusuhan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun yang meninggal di tahanan polisi moral, telah melanda Iran selama lima pekan. Kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 200 orang tewas akibat tindakan keras aparat.

Perempuan telah memainkan peran penting dalam aksi unjuk rasa di Iran. Mereka melepas cadar dan membakarnya. Kematian beberapa gadis remaja selama aksi protes telah memicu kemarahan banyak orang.

Menurut mahasiswa dan kelompok hak asasi manusia, unjuk rasa berlanjut pada hari Senin dengan menggelar rapat umum di sebuah universitas di kota Hamedan di bagian barat Iran. Mahasiswa meneriaki juru bicara pemerintah yang mengunjungi sebuah universitas di Teheran.

Kelompok hak asasi menyatakan ribuan orang telah ditangkap dalam tindakan keras, dimulai di kampung halaman Amini di Saqez di barat laut Iran sebelum menyebar ke seluruh negeri.

Para demonstran menyerukan diakhirinya aturan ulama yang telah memerintah Iran sejak Revolusi Iran 1979 dan untuk menggulingkan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei.

Kantor berita negara IRNA melaporkan, mengutip seorang pejabat pengadilan, pada Senin, 24 Oktober 2022, pengadilan di Teheran mengadili 315 orang yang ditangkap dalam aksi protes baru-baru ini dengan dakwaan berkumpul dan berkonspirasi untuk merusak keamanan nasional, propaganda melawan sistem, dan memicu kekacauan publik.

Empat dari tahanan telah didakwa sebagai mohareb atau musuh Tuhan. Di bawah interpretasi hukum Syariah Iran, yang divonis bersalah dihukum mati.

Video di media sosial menunjukkan protes anti-pemerintah di beberapa universitas, dengan mahasiswa meneriakkan “Matilah Khamenei”. Khamenei telah memperingatkan tidak ada seorang pun yang berani berpikir mereka dapat mencabut Republik Islam. Ia menuduh musuh telah mengobarkan kerusuhan. Televisi pemerintah melaporkan kematian sedikitnya 26 anggota pasukan keamanan.

Di Universitas Khajeh Nasir, Teheran, rekaman video memperlihatkan juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi diinterupsi dengan nyanyian “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan” saat ia berbicara kepada para siswa. Para siswa berteriak, “Kami tidak menginginkan sistem yang korup, kami tidak menginginkan tamu pembunuh.”

Baca: Iran Tangkap 10 Agen Mossad Israel, Dituduh Jadi Mata-mata

REUTERS

Sentimen: negatif (100%)