Sentimen
Positif (100%)
25 Okt 2022 : 10.01
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

ESDM Sebut Krisis Energi Bisa Jadi Peluang Bagi Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Okt 2022 : 10.01 Views 23

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

ESDM Sebut Krisis Energi Bisa Jadi Peluang Bagi Indonesia, Begini Penjelasannya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna menilai ancaman krisis energi global bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki sumber energi yang beragam. Mulai dari energi fosil hingga energi baru terbarukan (EBT).

“Ini potensi kita untuk memanfaatkan kondisi yang ada saat ini. Bagaimana kita mendorong potensi-potensi yang ada di Indonesia untuk dimanfaatkan secara lebih besar,” ujar Feby dalam webinar Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net Zero Emission, Senin, 24 Oktober 2022.

Feby menyebut sejumlah negara mulai berlomba untuk berinvestasi di Indonesia dengan tujuan mengisi kebutuhan energi di negaranya. Karenanya, Feby mengingatkan agar upaya transisi energi ini tidak justru melupakan kebutuhan energi dalam negeri.

Baca: Pakar UGM Pesimistis PLTU Bakal Pensiun Dini, Ini Sebabnya

“Bukan berarti tidak mau ekspor. Yang penting adalah transisi energi ini jangan sampai kita hanya membantu negara luar,” ujar Feby.

Menurut Feby, kebutuhan energi dalam negeri maupun kebutuhan untuk ekspor nantinya perlu diseimbangkan. Perlu ada formula yang membuat Indonesia bisa memanfaatkan EBT sekaligus bisa menjadikannya sebagai devisa. “Selama ini devisa kita hanya dari energi fosil. Ke depan bisa kita alihkan ke EBT,” ujar Feby.

Lebih lanjut, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyo mengatakan bahwa dalam membahas krisis energi, perlu juga membicarakan masalah darurat energi. Karenanya, dia penyebut saat ini DEN sedang menyusun rancangan Perpres tentang Cadangan Penyangga Energi.

“Krisis energi itu ketika kita kekurangan energi. Darurat energi terjadi ketika ada suatu masalah. Misalnya kilang meledak,” ujar Agus, kemarin.

Cara antisipasi kedua masalah tersebut pun berbeda. Dia mengatakan ada tiga konsep cadangan, yaitu cadangan operasional, cadangan penyangga, dan cadangan strategis. “Cadangan operasional kita saat ini memenuhi. Cadangan penyangga harus dikelola pemerintah, dan cadangan strategis itu yang potensi,” kata dia.

“Itu rancangannya. Saat ini masih dalam proses. Kami sinergikan di kementerian-kementerian supaya dapat masukan,” kata Agus.

Baca juga: Pelaku Usaha Bicara Kesiapan dan Tantangan Transisi Energi Terbarukan RI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Sentimen: positif (100%)