Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: penembakan
Penembakan Massal di SMA St Louis Missouri AS, 3 Tewas Termasuk Pelaku
Tempo.co
Jenis Media: Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal terjadi di sebuah SMA di St. Louis, Missouri Amerika Serikat. Seorang remaja berusia 19 tahun melepaskan tembakan pada Senin, 24 Oktober 2022. Dua orang tewas dan tujuh orang terluka.
Baca: Lima Pelaku Penembakan Novita Kurnia Putri WNI di Texas Masih Remaja
Motif penembakan massal ini belum diketahui. Menurut Komisaris Polisi Mike Sack pada konferensi pers sore hari, penyerang kemungkinan menderita penyakit mental. Seorang siswa yang melarikan diri dari lokasi kejadian memberi tahu petugas bahwa tersangka bersenjatakan senapan, kata Sack.
Tersangka sempat terlibat baku tembak dengan polisi selama 15 menit setelah panggilan bantuan pertama datang sekitar pukul 09:10. Pelaku akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Tersangka diidentifikasi sebagai Orlando Harris, berusia 19 tahun. Ia lulus dari sekolah menengah tahun lalu dan tidak memiliki riwayat kriminal sebelumnya, kata Sack kepada wartawan. "Diduga ada gangguan jiwa yang dialaminya. Saat ini kami sedang mengembangkan informasi itu," katanya.
Dua korbannya adalah guru berusia 61 tahun dan seorang gadis berusia 16 tahun. Empat remaja lainnya menderita luka tembak dan tiga remaja luka-luka dalam kekacauan tersebut.
Menurut surat kabar St. Louis Post-Dispatch yang mengutip dari kerabat, guru yang berusia 61 tahun itu bernama Jean Kuczka. Ia mengajar kesehatan dan pendidikan jasmani. Diperkirakan jumlah korban sembilan orang, dan ratusan lainnya dalam kondisi trauma.
Penembakan di AS, terutama di sekolah sering terjadi. Pada Mei lallu, seorang pria bersenjata membunuh 19 anak-anak dan dua orang dewasa di Uvalde, Texas.
Sack menolak mengatakan bagaimana tersangka dapat masuk ke sekolah dengan 380 siswa itu. Pintu gedung gedung telah dikunci, yang dapat memperlambat langkah tersangka masuk ke dalam.
Sekolah menengah itu memiliki tujuh petugas keamanan di lokasi dan detektor logam, menurut seorang pejabat sekolah pada konferensi pers. Pada saat itu, petugas keamanan tidak memiliki senjata, ujar Sack.
Seorang guru matematika, David Williams, mengatakan kepada Post-Dispatch bahwa kepala sekolah memperingatkan staf dan siswa melalui sistem alamat publik atas penembakan di AS ini. Dia mengaku mendengar beberapa tembakan di luar kelasnya. Jenderla dan pintu kelas ditembak dari luar.
Baca juga: Penembakan di Mal Indianapolis Menewaskan Tiga Orang
RUETERS | NESA AQILA | DRC
Sentimen: negatif (100%)