Sentimen
Positif (99%)
25 Okt 2022 : 12.37

Airlangga Akui RI Gencar Promosi Kendaraan Listrik: Kunci Ekonomi Hijau

25 Okt 2022 : 12.37 Views 22

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Airlangga Akui RI Gencar Promosi Kendaraan Listrik: Kunci Ekonomi Hijau

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah sedang gencar mempromosikan penggunaan kendaraan listrik. Menurut dia, upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menuju transisi energi dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan atau EBT.

“Indonesia terus mempromosikan ekosistem kendaraan listrik karena kebijakan ini diharapkan akan menjadi kunci ekonomi hijau di masa depan,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.

Menyitir data Kementerian Perhubungan per Juli 2022, jumlah kendaraan listrik yang beredar saat ini 22.671 unit. Kendaraan listrik yang beredar itu terdiri atas mobil barang enam unit, mobil bus 43 unit, sepeda motor 19.698 unit, kendaraan roda tiga 270 unit, serta mobil penumpang empat roda 2.654 unit.

Untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, pemerintah telah mengeluarkan ketentuan melalui Peraturan Presiden (PP) Nomor 55 Tahun 2019 yang mengatur percepatan ekosistem kendaraan listrik. Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga mengeluarkan instruksi presiden tentang pemakaian kendaraan listrik di lingkup kedinasan.

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki target untuk mengejar nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060, bahkan lebih cepat. Dia berharap masyarakat mendukung komitmen tersebut agar target net zero emission tidak meleset.

“Kami menyatakan lebih ambisius untuk pengurangan emisi dalam peningkatan terbaru yang diajukan NDC Indonesia, 31,89 persen melalui usaha kita sendiri dan 42,2 persen dengan dukungan atau bantuan internasional,” kata Airlangga.

Sejalan dengan transisi energi bersih di Indonesia, kata Airlangga, industri harus percaya pada penelitian dan pengembangan serta akuisisi teknologi dan investasi. Sehingga, Indonesia dapat mengurangi efek gas rumah kaca dan menghindari kelaparan parah serta anomali cuaca di dunia.

Untuk mendukung percepatan transisi energi, Airlangga melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan beberapa skema termasuk di bidang carbon pricing and carbon trading. Pemerintah juga menyiapkan beberapa insentif untuk investasi di sektor ekonomi hijau.

Menurut Airlangga, investasi hijau terbukti lebih efektif. Dengan meminimalkan penggunaan bahan organik pengganti plastik, perlahan-lahan masyarakat akan mengubah pola pikirnya. “Dan akan mempertahankan mimpi untuk tetap bersih dan kehidupan yang lebih berkelanjutan,” tutur Airlangga.

Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Harga Minyak Anjlok di Bawah Nol Dolar

Sentimen: positif (99.2%)