Yogya Komik Week Respon Ruang JNM, Karya Dua Komikus Legend Dipamerkan
Krjogja.com
Jenis Media: News

Seniman komik lebih leluasa merespon ruang JNM untuk Yogyakarta Komik Weeks. (Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Ajang Yogyakarta Komik Weeks kembali digelar 27 Oktober hingga 5 November 2022 di Jogja National Museum (JNM) mengambil tema Aksi Transisi. Berbagai kegiatan dilakukan dalam agenda tahunan dengan suport Dana Keistimewaan ini salah satunya pameran 60 karya dari komikus serta pemenang lomba Kukuruyug.
Kurator Pameran Yogyakarta Komik Weeks, Terra Bajraghosa mengatakan dalam perhelatan keempat ini, pengunjung bisa lebih leluasa untuk menikmati dan merespon 60 komik yang dipamerkan. Ruang pamer lebih luas JNM bisa direspon dengan beragan oleh para peserta pameran yang diharapkan memunculkan inspirasi sekaligus penegas eksistenti komik tanah air.
“Kami belajar memamerkan komik dengan lebih menarik. Kami semakin tertantang dan komikus juga demikian halnya, merespon ruang baru di JNM, berbeda dari biasanya di Sonobudoyo. Tema Aksi Transisi pun dimaknai beragam oleh seniman komik yang bisa kita saksikan bersama di sini,” ungkapnya pada wartawan usai pembukaan, Kamis (27/10/2022).
Istimewa dalam ajang keempat ini, ditampilkan pula sejarah pameran komik di Yogyakarta pada tahun 1980 yang arsip dokumentasinya bisa disaksikan. Selan itu, karya dua legenda komik tanah air yakni Jan Mintaraga dan DN Koestolon juga mendapat ruang tersendiri dalam Yogyakarta Komik Weeks ini.
“Pemilihan dua legenda Jan Mintaraga dan Pak DN Koestolo ini punya alasan kuat, yang mana karya keduanya melewati jaman sesuai tema tahun ini, Aksi Transisi. Bagaimana misalnya Pak Jan mengkomikkan wahana di Dunia Fantasi pada 1996 sebelum Jan meninggal 1999. Komik yang dibuat selalu mengikuti jamannya,” lanjutnya.
Jan Mintaraga disebut mampu menginfluence menggambarkan komik sesuai jamannya, yang akhirnya membuat komikus ramai-ramai mengikuti roman-roman yang dibuat tentang sesuatu yang kekinian pada masa itu. Sebuah Noda Hitam, salah satu komik pernah difilmkan ke layar lebar.
Begitu juga komik Kapten Halilintar yang juga karya Jan yang kini menjadi rare items karena hanya keluar tiga seri. “Kalau Pak DN Koestolo ini luar biasa juga, karena aktif berkarya sampai sekarang. Dia membuat komik Jaka Tingkir, Ki Ageng Mangir hingga gubahan relief Candi Borobudur Hasti Jataka dan Ruru Jataka,” sambung kurator lainnya, Catur Danang.
Yogyakarta Komik Weeks bisa dikunjungi terbuka selama periode 27 Oktober hingga 5 November. Berbagai kegiatan digelar seperti Drama Komikal, Seminar, Pembacaan Komik hingga Cosplay bisa dinikmati pengunjung. (Fxh)
Sentimen: positif (78%)