Sentimen
Negatif (100%)
23 Okt 2022 : 13.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Kemayoran

Kasus: mayat, pembunuhan

Jokowi Soal Kasus Gagal Ginjal Akut: Tugas Kita Semuanya, Industri Obat Harus Diperketat Lagi

23 Okt 2022 : 13.41 Views 21

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Soal Kasus Gagal Ginjal Akut: Tugas Kita Semuanya, Industri Obat Harus Diperketat Lagi

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berikan arahan terkait kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.

Hal ini lantaran keadaan di lapangan sudah mengkhawatirkan, mengingat peningkatan kasus sudah tidak bisa dianggap sepele.

Kepada pihak-pihak terkait industri obat-obatan, Jokowi memerintahkan untuk memperketat pengawasan.

Menurut dia, penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak merupakan tugas bersama yang tidak akan beres jika dilakukan sendiri.

 Baca Juga: Sembuhkan Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Datangkan 200 Vial Fomepizole dari Singapura dan Australia

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat bertandang dalam acara JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Oktober 2022.

"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Tugasnya (dilakukan bersama-sama) semuanya," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tak menjelaskan lebih lanjut upaya atau langkah yang mesti diambil selain arahan untuk saling bahu membahu.

Hal itu lantaran menurut Jokowi, penjelasan lengkap terkait penanganan kasus tersebut telah disampaikan sebelumnya oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, tepatnya Jumat siang, 21 Oktober 2022.

 Baca Juga: Roundup: Misteri Pria Plontos Pembawa Mayat, Motif Pembunuhan, hingga Kesaksian Keluarga Korban

"Tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menkes secara detil ya," ujar Jokowi lagi.

Sebagai informasi, Menkes telah mengungkap hasil penelusuran cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirup yang dijual di pasaran.

Simpulan itu diambil dari temuan pada kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan di RSCM.

Tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM, menurut hasil penelitian positif tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.

 Baca Juga: 133 dari 241 Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal Dunia, Jakarta Jadi Penyumbang Terbanyak

Zat atau senyawa berbahaya tersebut, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada gagalnya ginjal, sebagaimana meledaknya kasus pertama di Gambia, Afrika.

"Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed," kata Menkes.

Menkes mengatakan lebih dari 50 persen kasus kematian gagal ginjal akut disebabkan senyawa kimia.

 Baca Juga: Eks Pendeta Rudolf, Pria Plontos yang Nyengir di Lift Usai Bunuh Wanita Bekasi Ternyata Incar 2 Orang Lagi

Dia juga menjelaskan DEG yang masuk ke ginjal dapat berubah menjadi kristal-kristal yang tajam dan bersifat menghancurkan fungsi organ tersebut.

"Kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," ucapnya.

Dengan demikian, langkah konservatif yang dilakukan Kemenkes RI adalah menarik hak jual penjualan obat-obat yang mungkin tercemar DEG dan EG demi mengurangi risiko kasus kematian. ***

Sentimen: negatif (100%)